Liputan6.com, Jakarta - Pasar tumpah yang kini berganti nama menjadi pasar rakyat malam takbiran kembali digelar di Jalan H Naming Bothin, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Pasar tahunan yang hadir di setiap malam menjelang hari raya Idul Fitri diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok ingin meningkatkan kembali laju pertumbuhan ekonomi di kota Depok. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok mendukung kegiatan pasar rakyat malam takbiran sehingga mampu membantu target Pemerintah Kota Depok menaikan laju pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
“Laju pertumbuhan ekonomi sudah cukup baik ya kenaikannya lima koma sekian, kita akan menaikkan lagi karena target kita di tahun depan itu naik sampai tujuh,” ujar Idris kepada Liputan6.com, Jumat (21/4/2023).
Advertisement
Idris menjelaskan, kenaikan laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok dengan keberadaan pasar rakyat, secara tidak langsung dapat bersaing dengan pertumbuhan ekonomi di Jabodetabek. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pasar rakyat mulai dari pedagang dan pengunjung yang merupakan warga Kota Depok.
“Memang perlu dilakukan hal seperti ini dengan pengambil manfaatnya adalah warga Depok, ini yang kita inginkan,” jelas Idris.
Pemerintah Kota Depok sedang mencari lokasi yang dinilai representatif untuk mengadakan pasar rakyat malam takbiran di wilayah lain. Pemerintah Kota Depok sedang melakukan kajian di lokasi lainnya seperti Jalan Kasiba Lasiba, Kelurahan Pengasinan.
“Saya minta kepada kecamatan dan kepala dinas terkait untuk didata tempat lain hal seperti ini,” ucap Idris.
Pemerintah Kota Depok menargetkan pada 2025 jumlah Wirausaha Baru di Kota Depok mencapai 5.000 UMKM dan 1.000 pengusaha perempuan. Saat ini wirausaha baru mencapai 1.500 UMKM dan tahun ini akan ditambah 500 UMKM.
“Nanti sampai 2025 dapat mencapai 5000 wirausaha baru dan 1000 pengusaha perempuan," terang Idris.
800 Lapak Sudah Terisi
Sementara, Ketua Panitia Pasar Rakyat Malam Takbiran, Ismail mengatakan, pasar rakyat malam takbiran berada di empat RW Kelurahan Depok. Ratusan lapak pedagang sudah terisi dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Sebanyak 800 lapak sudah terisi termasuk UMKM,” ujar Ismail.
Tidak dapat dipungkiri, sambung Ismail, para pedagang dikenakan biaya sebesar Rp150 ribu per lapak. Biaya tersebut digunakan untuk retribusi listrik, kebersihan, dan keamanan.
“Untuk UMKM tidak dikenakan biaya namun hanya membayar listrik sebesar Rp30 ribu,” pungkas Ismail.
Advertisement